Rabu, 07 Mei 2014

Alangkah

pegawai negeri republik indonesia. berseragam dikasih pemerintah, berfasilitas punya negara. pagi berangkat sore pulang. pelayanan terhadap publik, pemerintahan, negara, mulia. sayang sekali sebagai abdi banyak yang justru tak menabdikan diri sayang sekali sang abdi mmalah menepatkan diri menjadi tuan, pelayan menjadi tuan. pemahaman akan tupoksi banyak yang lemah, kesejahteraan dianggap rendah atau emang rendah (bagi golongan tertentu atau pihak tertentu) tapi takan mati kelaparan karena standar paling minimal sudah diberi negara jabatan didapat bukan sebagai anugrah tapi sebagai usaha, syarat minimal dasarnya adalah syarat administrasi bukan kemampuan apalagi manajerial. banyak kelemahan saat ini yang membuat negara terseok walau belum ambruk karena dianatara para pegawai negeri masih ada yang mumpuni, tanpa mereka jangan harap apa apa walau kondisi ini menjadi beban bagi mereka. menjadi pejabat di kantor sering disalah artikan kantor adalah perusahaan pribadi/ keluarga/ kroni. siapa mempertanyakan siapa mendiskusikan adalah pembangkangan padahal tunduk bukan pada orannya tapi tunduk pada aturan dan jabatanya. sebelum semua usia, sadarkan lah sebeleum disadarkan oleh kuasaNYA ALLAH. aamiin. (kiriman seorang teman annonymous)

Tidak ada komentar:

Rimbaku ! Rimbaku !

sebuah jeritan panjang yang menyayat, memecahkan kesunyian malam yang pekat

RIMBAKU ......!!!! RIMBAKU......!!!!

tersadar dari tidur yang nyenak tentang mimpi-mimpi yang diembuskan oleh para punjangga bahwa negeri kita kaya raya.
karena kayarayanya, hutan ditebangi dengan izin yang tidak terawasi, menebang tanpa izin semakin merajalela.
bencana datang, bukan hanya harta, nyawa ! selembar nyawa anak kita, saudara sedarkita, ibu kita, ayah kita. haaaaannnnyuuuut oleh bah yang sesaat datang

longsor melanda anak terbanam, ibu, bapak, saudara terbenam dan tidak ditemukan, terkubur tanpa lubang lahat, tanpa nisan.

mimpi-mimpi yang perih membangunkan kesadaran kita, bencana bagi manusia karena lam sudah porak poranda.
saat terjaga dari lelap, tersadar : RIMBAKU....!!!!! R I M B A K U !!!!!!!!!!!
dalam hening
pasrah sepasrah-pasrahnya

dalam bening
ada perih mengalir pelan

kubiarkan tak ku hapus
karena itu adalah milikmu
kubiarkan karena itu pemutus rindumu

dengan segala ikhlas
telah kita coba menanam tanpa memanen

dan ini adalah mata air
mata air
kehidupan
keabadian

tanpa kata
hari ini
mata air
menjadi
air mata

kini
rindu mengoyak mimpi
sampai kapan?

sampai kapan
mata air menjadi air mata

(untuk adiku FR di Krinci)