Kamis, 12 November 2015

NADA SENDU RIMBAKU

bicara tentang rimba, hampir semuanya bernada sendu, sangat jarang yang riang gembira apalagi pakai joget gembira.

Rimba lestari sering diangap benda mati tak berguna, bahkan dianggap sebagai penghalang pembangunan bukan sebagai asset alam yang patut dijaga dilestarikan tapi harus disingkirkan. dijadikan kebun, dijadikan jalan, dijadikan kota.

Rimba sebagai kamar tidur (dalam tata ruang wilayah) semakin banyak dijamah yang ahirnya dirusak, dibakar dan dimusnahkan

Kehidupan didalamnya semakin dianggap ancaman bukan sebagai teman yang memperjuangkan tata kehidupan manusia, dibantai, disingkirkan

Rimba sebagai ibu ekosistem, sering terlupa jasanya ketika memberikan dukungan untuk kehidupan, baru dirasakan saat bencana datang, setelah bencana berlalu maka semuanya kembali lupa

Rimba sebagai kehidupan masa lalu, masa kini dan masa akan datang

Rimba adalah mahluk TUHAN yang sedang menjalankan tugasnya, sebagai ibadah kepada SANG MAHA PENCIPTA, itu adalah tugasnya dan tugasnya dilaksanakan saat semnuanya dihancurkan

Para pembelanya dipinggirkan bila perlu dimatikan secara terstruktur dan terencana melalaui langkah langkah halus yang tak dapat teraba oleh hukum tapi terasa oleh akal dan nurani yang jernih

Rimba adalah kidung sendu kehidupan manusia, yang saat ini melantun menjuju kematiannya

Rimba, yang tersisa sangat sulit di selamat kan


1 komentar:

Unknown mengatakan...

mantap....Separuh Nafasku ada di hutan Rimba

Rimbaku ! Rimbaku !

sebuah jeritan panjang yang menyayat, memecahkan kesunyian malam yang pekat

RIMBAKU ......!!!! RIMBAKU......!!!!

tersadar dari tidur yang nyenak tentang mimpi-mimpi yang diembuskan oleh para punjangga bahwa negeri kita kaya raya.
karena kayarayanya, hutan ditebangi dengan izin yang tidak terawasi, menebang tanpa izin semakin merajalela.
bencana datang, bukan hanya harta, nyawa ! selembar nyawa anak kita, saudara sedarkita, ibu kita, ayah kita. haaaaannnnyuuuut oleh bah yang sesaat datang

longsor melanda anak terbanam, ibu, bapak, saudara terbenam dan tidak ditemukan, terkubur tanpa lubang lahat, tanpa nisan.

mimpi-mimpi yang perih membangunkan kesadaran kita, bencana bagi manusia karena lam sudah porak poranda.
saat terjaga dari lelap, tersadar : RIMBAKU....!!!!! R I M B A K U !!!!!!!!!!!
dalam hening
pasrah sepasrah-pasrahnya

dalam bening
ada perih mengalir pelan

kubiarkan tak ku hapus
karena itu adalah milikmu
kubiarkan karena itu pemutus rindumu

dengan segala ikhlas
telah kita coba menanam tanpa memanen

dan ini adalah mata air
mata air
kehidupan
keabadian

tanpa kata
hari ini
mata air
menjadi
air mata

kini
rindu mengoyak mimpi
sampai kapan?

sampai kapan
mata air menjadi air mata

(untuk adiku FR di Krinci)