Sabtu, 10 Mei 2014

MAAF

berjuta (mungkin tak cukup juga, karena bahasa tak dapat dipempatkan)

lidah yang Tuhan ciptakan untukku
tak sepanjang yang tuan harapkan

ini lah aku
dengan keterbatasanku
dengan ketidak mampuanku

bukan mataku buta terhadap zaman

tapi mereka bukan lah aku

sebodoh apapun aku
takan kupanjangkan lidah ku
untuk menjilat jilat apapun yang di jilat

intan yang baik ada kubangan lumpur, hanya mata dewa yang dapat melihat

maaf tuan,

saya sangat kecewa atas sikap anda

padahal kemarin tuan adalah akar tempat kami bergantung

tak nyana akar itu sangat rapuhnya

m  a  a  f 




Tidak ada komentar:

Rimbaku ! Rimbaku !

sebuah jeritan panjang yang menyayat, memecahkan kesunyian malam yang pekat

RIMBAKU ......!!!! RIMBAKU......!!!!

tersadar dari tidur yang nyenak tentang mimpi-mimpi yang diembuskan oleh para punjangga bahwa negeri kita kaya raya.
karena kayarayanya, hutan ditebangi dengan izin yang tidak terawasi, menebang tanpa izin semakin merajalela.
bencana datang, bukan hanya harta, nyawa ! selembar nyawa anak kita, saudara sedarkita, ibu kita, ayah kita. haaaaannnnyuuuut oleh bah yang sesaat datang

longsor melanda anak terbanam, ibu, bapak, saudara terbenam dan tidak ditemukan, terkubur tanpa lubang lahat, tanpa nisan.

mimpi-mimpi yang perih membangunkan kesadaran kita, bencana bagi manusia karena lam sudah porak poranda.
saat terjaga dari lelap, tersadar : RIMBAKU....!!!!! R I M B A K U !!!!!!!!!!!
dalam hening
pasrah sepasrah-pasrahnya

dalam bening
ada perih mengalir pelan

kubiarkan tak ku hapus
karena itu adalah milikmu
kubiarkan karena itu pemutus rindumu

dengan segala ikhlas
telah kita coba menanam tanpa memanen

dan ini adalah mata air
mata air
kehidupan
keabadian

tanpa kata
hari ini
mata air
menjadi
air mata

kini
rindu mengoyak mimpi
sampai kapan?

sampai kapan
mata air menjadi air mata

(untuk adiku FR di Krinci)