Kamis, 14 Januari 2021
Aku mencari kata
Rabu, 12 Agustus 2020
Senin, 10 Agustus 2020
Minggu, 09 Agustus 2020
Perjalanan MSB
Kawan
Setelah setengah abad kurang sedepa engkau bertapa
Engkau hebat, jejak digitalmu menyebar kuat
Hari ini dalam langkah kembali pada rindu kalian
Jauh memang
ALLAH menjaga dan melindungimu. Aamiin
mata digitalku menyampaikan bahwa, dan engkau pasti elak
tuan dan pasukannya yang terhormat memantaumu untuk sebuah rindu. alhamdulillah
(gn sangkur 10820)
Idiot
Sangat bodoh adalah katamu
Kata lain adalah idiot
Bila itu salah sudah dijelaskan namun adalah katamu bagai samurai yg mencicang rasa
Tatap ke dalam
Lebih mudah berkata daripada menyampaikan fakta yg akuratmu
Telah kusampaikan kalimat tertinggi
Karena aku tidak mau fitnah
Karena aku tak mau menghina
Karena aku tidak menjatuhkan martabatmu
Karena aku tidak ada niat sekecil zarrahpun
Namun bila itu iya
adalah kuasamu dan KuasaMU
Astagfirullahaldzim
ALLAH maafkan hamba yg dianugrahi idiot olehMU
Semoga ALLAH memberi kecerdasan akal, iman dan nuraniMU
Sakit ini takan tersembuhkan
Tercatat dalam aliran darah selama jantung ini berdetak
Ampuni dan barokahi kami semua Wahai SANG Pemilik Maha di atas kemahaan
Aamiin
Ku tutup
kotaku +32
Pada hariku
Pada ENGKAU Sang Wahai
Telah kurantai diri ini
Pada titik kulminasi terrendahku
Sakit ini takan kulepas
Agar aku selalu pada titik sadar
Esok adalah hariku
Lusa adalah hariku
Kelak adalah hariku
Hari yg tenang tanpa riak, tanpa asap dan tanpa api
Dan aku nyaman bersamaMU
Takada lagi rasa sakit ini
Aamiin....
Bapakmu bodoh
Nak....
Bapakmu kalau tidak bodoh bukan bapakmu.
Kebodohan ini sangat menyakitkan, apalagi sangat bodoh
Jadilah kian manusia cerdas
Agar engkau tidak merasakan sakit yg dirasa oleh bapamu ini
Cukup sudah garis ini putus di bapaku dan kalian haram mengalami
Sehebat apapun
Janganlah merasa hebat
Jagalah lisanmu kepada siapapun juga serendah apapun juga orang dilingkunganmu, ikhlaslah rendah hatimu karena itu ibadah
Bapak tidk suka orang pintar
Pintar itu karena terpaksa, cerdas itu anugrah
Bapak titip jagalah sikap dan bahasamu
Doa selalu menyertai kalian....
Aamiin
Aku Tak Peduli
Tuan yg paling berkuasa di bumi merah ini, seakan tuan kaisar pemilik kebenaran tak terbantahkan.
Sadarkah tuan langkah kecil binatang paling dungu ini
Adalah kunci detak jantung anda
Tak perlu teriak atau cacimaki
Dengan senyum tuan akan terkapar....
gn sangkur 8 8 20
Kamis, 12 November 2015
NADA SENDU RIMBAKU
Rimba lestari sering diangap benda mati tak berguna, bahkan dianggap sebagai penghalang pembangunan bukan sebagai asset alam yang patut dijaga dilestarikan tapi harus disingkirkan. dijadikan kebun, dijadikan jalan, dijadikan kota.
Rimba sebagai kamar tidur (dalam tata ruang wilayah) semakin banyak dijamah yang ahirnya dirusak, dibakar dan dimusnahkan
Kehidupan didalamnya semakin dianggap ancaman bukan sebagai teman yang memperjuangkan tata kehidupan manusia, dibantai, disingkirkan
Rimba sebagai ibu ekosistem, sering terlupa jasanya ketika memberikan dukungan untuk kehidupan, baru dirasakan saat bencana datang, setelah bencana berlalu maka semuanya kembali lupa
Rimba sebagai kehidupan masa lalu, masa kini dan masa akan datang
Rimba adalah mahluk TUHAN yang sedang menjalankan tugasnya, sebagai ibadah kepada SANG MAHA PENCIPTA, itu adalah tugasnya dan tugasnya dilaksanakan saat semnuanya dihancurkan
Para pembelanya dipinggirkan bila perlu dimatikan secara terstruktur dan terencana melalaui langkah langkah halus yang tak dapat teraba oleh hukum tapi terasa oleh akal dan nurani yang jernih
Rimba adalah kidung sendu kehidupan manusia, yang saat ini melantun menjuju kematiannya
Rimba, yang tersisa sangat sulit di selamat kan
Kamis, 15 Januari 2015
air yang mengalir adalah darahku
rimba perkasa adalah tulang pembentuk diriku
dan matahari adalah nyawaku
kemana akan terbawa
terlunta dalam keniscayaan keluasan alam semesta
sampai saat tunggak itu semakin rapuh
ahirnya
adalah seharusnya awal
adalah
kembali pada kesadaran
penuh adalah kosong
dan kekosongan adalah penuh
tak terelakan
dan aku kembali
pada titik seharusnya
sujud padaMU Ya ALLAH
Selasa, 13 Mei 2014
TERKAPAR DI KOTA
dalam rimba yang gulita
cahaya rumah adalah bintang
menuntun hidup bertafakur atas celah kelemahan diri
saat rindu rimba
dalam belantara kota
yang tak lebih ramah dari srigala
orang rimba terkapar dikota
tuntutan itu semakin nyata
tapi bisik lembut begitu nyata
dalam kecamuk antara mengabdi dan durhaka
dan
mentari kesadaran adalah tiang kehidupan
berpeluk kepapaan dalam nestapa
jerit itu takan memecahkan langit kebiadaban
berteguh janji
dalam kepastian yang kian kosong termakan zaman
jangan mengotori bila tak mampu membersihkan
jangan menebang bila tak mampu menanam
jangan cemarkan bila tak mampu mensucikan
rimbaku-rimbaku
semoga SANG memberikan ridhoNYA.
Aamiin.
jalan bajnar-tasik, dalam hujan bulam mei 2014
Sabtu, 10 Mei 2014
berjuta (mungkin tak cukup juga, karena bahasa tak dapat dipempatkan)
lidah yang Tuhan ciptakan untukku
tak sepanjang yang tuan harapkan
ini lah aku
dengan keterbatasanku
dengan ketidak mampuanku
bukan mataku buta terhadap zaman
tapi mereka bukan lah aku
sebodoh apapun aku
takan kupanjangkan lidah ku
untuk menjilat jilat apapun yang di jilat
intan yang baik ada kubangan lumpur, hanya mata dewa yang dapat melihat
maaf tuan,
saya sangat kecewa atas sikap anda
padahal kemarin tuan adalah akar tempat kami bergantung
tak nyana akar itu sangat rapuhnya
m a a f
seandainya tuan hidup di negeri dongeng di kerajaan entahlah yang ber entalah
silakan saja tuan berfikir, bertindak semau tuan tuan
tapi hari ini kita ada di negeri NYATA
yang tak dapat dipungkiri bahwa nyata itu adalah ada
aturan yang disepakati dalam kesepakatan adalah untuk kita semua
tak ada kecuali termasuk kita
bila tuan bertindak berdasarkan suka
memakai pengabai aturan
maka tuan telah keluar dari sepakat itu sendiri
dan tuan masuk dalam dunia di kerjaan entah lah yang ber entah entah pula
kuasa yang tuan pegang adalah amanat
bukan alat untuk di mainkan oleh rasa tuan
bila tuan berat menanggung semua
tak elokah tuan kembali saja
lepas semua beban
sesuai dengan aturan
agar hidup lebih nyaman
agar rimba tetap lestari
agar hidup tuan tak sia sia di ujung nafas
Rabu, 07 Mei 2014
r A s A
dan tanggungjawab
saat kemerdekaan masih dalam angan para pejuang
kata itu tak terbendung
dengan segala resiko yang terkandung
berjuang untuk suatu keyakinan
darah, nanah, harta, raga bahkan jiwa
menjadi alas untuk sebuah keyakinan
diberikan untuk sebuah kata
TANGGUNG JAWAB
kini
harta ditumpuk
nanah dibuah
darah dibersihkan
jangankan nyawa
berani mengaku salah pun tak ada
dalam isi kepalanya :
senang adalah untukku
tanggungjwab pahitnya untukmu
karena engkau adalah budakku
dan akulah sang penguasa
berani maju bawa bendera benar adalah kemusnahan bagimu
karena aku adalah sang penguasa.
adalah rasa
yang terlupa
Alangkah
Minggu, 12 Mei 2013
tuan kesadaran 1
walau nafas terengah menahan dada yang semakin sesak, amarah yang hampir membuncah
menatap pribadi prabadi yang seharusnya menjadi unggulan
terkapar dalam lupa entah oleh entah sebab yang tak masuk akal
kata dan fakta tak lagi searah, resah dalam diri kian pecah tak terkendali
menjadi angkara bagi orang lain
kesadaran semu takan berujung
kekuasaan semu takan beruntung
nafikan kata nurani takkan mampu berbohong
untuk jujur adalah mudah selama berani
oh tuan kesadaran
bangun sebelum matahari meneyengat
dan seribu semut api menjalari lubang kehidupanmu
Senin, 15 April 2013
MASIH ADA KAH
DALAM HUJAN KERUH
SEKAN SEJUTA KISAH DUKA DIHULU TERBAWA HANYUT
DUKA DAN NESTAPA YANG MENYENGSARAKAN
TAK TERTAMPUNG LAGI DALAM KEHAMPAAN JIWA
SEKAN ALAM TELAH TERLUPA
AKAN KEBENARAN YANG SEMAKIN JAUH
NESTAPA HATI JIWA SENGSARA
BUKAN SAJA OLEH KEMARAU
TAPI JUGA OLEH RASA
YANG TELAH TERBAKAR SANG ANGKARA
SAMPAI LUPA TERHADAP DIRI
KUSAMPAIKAN DOA
SEMOGA CITANDUY KELAK AKAN BENING
BENING OLEH KASIH
BENING OLEH CINTA
BENING OLEH SAYANG
BENING YANG TULUS
BENING YANG SEBENING BENINGNYA DOA DI SUBUH HARI
(SELESAI)
Rimbaku ! Rimbaku !
RIMBAKU ......!!!! RIMBAKU......!!!!
tersadar dari tidur yang nyenak tentang mimpi-mimpi yang diembuskan oleh para punjangga bahwa negeri kita kaya raya.
karena kayarayanya, hutan ditebangi dengan izin yang tidak terawasi, menebang tanpa izin semakin merajalela.
bencana datang, bukan hanya harta, nyawa ! selembar nyawa anak kita, saudara sedarkita, ibu kita, ayah kita. haaaaannnnyuuuut oleh bah yang sesaat datang
longsor melanda anak terbanam, ibu, bapak, saudara terbenam dan tidak ditemukan, terkubur tanpa lubang lahat, tanpa nisan.
mimpi-mimpi yang perih membangunkan kesadaran kita, bencana bagi manusia karena lam sudah porak poranda.
saat terjaga dari lelap, tersadar : RIMBAKU....!!!!! R I M B A K U !!!!!!!!!!!
pasrah sepasrah-pasrahnya
dalam bening
ada perih mengalir pelan
kubiarkan tak ku hapus
karena itu adalah milikmu
kubiarkan karena itu pemutus rindumu
dengan segala ikhlas
telah kita coba menanam tanpa memanen
dan ini adalah mata air
mata air
kehidupan
keabadian
tanpa kata
hari ini
mata air
menjadi
air mata
kini
rindu mengoyak mimpi
sampai kapan?
sampai kapan
mata air menjadi air mata
(untuk adiku FR di Krinci)
